Sabtu, 15 Agustus 2015

Majalah dinding yang sering kita sebut dengan istilah mading adalah majalah yang dikelola secara sederhana oleh suatu lembaga. Biasanya oleh sekolah-sekolah dari tingkatan sekolah dasar hingga sekolah lanjutan atas. Namun demikian tidak menutup kemungkinan, mading pun bisa dibuat dan dipajang pula oleh kantor-kantor pemerintahan, seperti kantor balai desa, kantor kecamatan, kantor bupati, dan lain sebagainya. Majalah dinding juga bisa kita pajang di tempat-tempat umum, seperti di terminal, stasiun kereta, halte, dan tempat umum yang lain.
Ditilik dari formatnya yang apa adanya, maka majalah dinding bisa dikatakan sebagai majalah yang amat sederhana. Kesederhanaan ini antara lain meliputi; penampilannya, bentuknya, pengelolaannya, hingga pada keterbatasan kolom atau ruang yang disediakan. Sebagai guru, tentunya kita tak asing lagi dengan majalah dinding. Terlebih guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Melalui majalah ini kita bisa mengenalkan dan melatih anak didik untuk mencoba berkarya. Utamanya yang ada kaitannya dengan tulis-menulis. Sehubungan dengan itu, ada beberapa hal yang perlu dikuasai untuk bisa menciptakan majalah dinding di sekolah kita.
 
Pertama, Karakteristik Mading
Majalah dinding, baik itu yang dikelola oleh sekolah maupun lembaga lain rata-rata memiliki karakter yang amat sederhana. Dikatakan sederhana, karena bentuk penampilannya lembaran, tidak berbentuk buku/majalah sebagaimana yang biasa kita kenal. Mading memiliki karakter mudah dibaca sambil berdiri. Untuk membaca majalah ini juga tidak dibutuhkan waktu terlalu lama. Mading bisa dibaca sepintas. Bisa dibaca dengan jarak lebih 30 cm dari mata kita. Mading merupakan majalah berbentuk hiasan – tulisan dan gambar- yang dipajang di dinding, yang tidak memiliki banyak kolom atau ruangan.

Kedua, Kolom atau Ruang pada Mading

Dengan kesederhanaannya, agar tetap menarik perhatian pembaca, mading dihadirkan dengan bentuk kolom-kolom tertentu. Misal; perwajahan mading (cover), ditampilkan dengan nama yang cukup memikat. Nama ditulis dengan bentuk huruf yang mudah dibaca. Usahakan cover majalah ditulis pada warna dasar yang menarik, sehingga baru saja melirik nama madingnya saja, pembaca sudah merasa terpikat untuk terus menikmati tulisan-tulisan yang disuguhkan sampai selesai.
Selain cover, wajah mading ini perlu dipetak-petak lagi menjadi beberapa kolom. Antara lain; kolom pengelola, kolom pengantar redaksi, kolom daftar isi, kolom artikel, kolom berita, kolom puisi, kolom cerita, kolom karikatur, kolom lukisan, dan kolom-kolom yang lain.
Ketiga, Sumber Tulisan
Agar kehadirannya bisa memikat pembaca, terutama anak-anak yang cinta membaca, majalah dinding harus diisi dengan tulisan-tulisan segar. Tulisan hangat yang tengah menjadi perbincangan banyak orang. Jangan menghadirkan berita atau tulisan yang sudah biasa didengar banyak pembaca! Ini jika mading kita ingin dikatakan greeess! Untuk bisa mengisi semua ruang yang ada di mading, hendaknya kolom demi kolom harus diisi dengan tulisan-tulisan tertentu. Pengatar redaksi, diisi oleh pengelola majalah, biasanya guru pembimbing. Kolom berita, bisa diisi oleh guru atau anak-anak (wartawan sekolah) dengan liputan berita kegiatan di sekolahnya. Kolom cerpen, diisi oleh anak-anak yang suka pada tulisan tersebut. Demikian pula dengan kolom puisi dan kolom-kolom yang lain. Mengingat majalah dinding sebagai media latihan menulis bagi anak-anak, maka usahakan semua tulisan bersumber dari hasil karya tulis anak sendiri. Bukan jiplakan atau guntingan dari majalah atau koran sungguhan.
Keempat, Kepala Berita
Setelah semua kolom yang tersedia di majalah dinding terisi tulisan, sebagai guru pembimbing kita haruslah bisa segera menentukan judul berita (head line) yang menarik. Kita tentukan judul tulisan yang mudah dipahami oleh anak-anak. Judul berita sebisa mungkin merupakan rangkuman dari tulisan yang ada pada majalah dinding yang kali itu ditampilkan. Dengan demikian, setiap kali mading tampil, judul berita pun berbeda-beda.
Kelima, Perwajahan
Perwajahan disebut juga tataletak atau lay out. Agar penampilan mading yang kita suguhkan kepada pembaca selalu tampak menarik, tentu saja perlu kita poles dengan wajah yang cantik. Kita tata kolom demi kolom sedemikian rupa, agar menghasilkan tataletak yang cukup memikat. Dengan wajah dan tatanan yang cantik ini diharapkan anak-anak tidak cepat merasa bosan untuk terus membacanya. Sehingga kehadiran majalah dinding kita tak sia-sia. Majalah dinding kita mendapat tanggapan baik dari pembaca (anak-anak), syukur dari sesama guru.

Senin, 16 Maret 2015

SENI RUPA TERAPAN
1. keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat.

2.Wayang.
Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.
Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Ada versi wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari Mahabharata dan Ramayana.
Pertunjukan wayang di setiap negara memiliki teknik dan gayanya sendiri, dengan demikian wayang Indonesia merupakan buatan orang Indonesia asli yang memiliki cerita, gaya dan dalang yang luar biasa.
Kadangkala repertoar cerita Panji dan cerita Menak (cerita-cerita Islam) dipentaskan pula.
Wayang, oleh para pendahulu negeri ini sangat mengandung arti yang sangat dalam. Sunan Kali Jaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam mengembangkan Wayang. Para Wali di Tanah Jawa sudah mengatur sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di Jawa Timur, kedua Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang Golek di Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu “Mana yang Isi(Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari (Wayang Golek)”.

 3. Batik
Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober

Selasa, 27 Januari 2015

Kerajinan Tangan

Kerajinan Tangan dari Barang Bekas

Ada berbagai macam jenis botol yang paling umum digunakan yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang berbahan kaca, keramik, aluminium, plastik, dan lain sebagainya. Nah salah satu jenis botol yang juga paling banyak ditemukan dan digunakan adalah botol yang dibuat dari bahan dasar plastik.


Botol plastik biasanya banyak digunakan sebagai wadah untuk berbagai minuman. Sayangnya tidak jarang botol-botol bekas minuman ataupun bekas lainnya dibuang begitu saja. Sedangkan botol plastik ini seperti yang kita tahu tidak bisa dengan mudah diuraikan oleh tanah, sehingga menambah pencemaran lingkungan. Nah kali ini kita bisa membantu mengurangi pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan botol plastik bekas untuk membuat berbagai kerajinan tangan dari barang bekas.
contohnya seperti ini :

Kerajinan Tangan dari Barang Bekas


Ada berbagai macam jenis botol yang paling umum digunakan yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang berbahan kaca, keramik, aluminium, plastik, dan lain sebagainya. Nah salah satu jenis botol yang juga paling banyak ditemukan dan digunakan adalah botol yang dibuat dari bahan dasar plastik.

Botol plastik biasanya banyak digunakan sebagai wadah untuk berbagai minuman. Sayangnya tidak jarang botol-botol bekas minuman ataupun bekas lainnya dibuang begitu saja. Sedangkan botol plastik ini seperti yang kita tahu tidak bisa dengan mudah diuraikan oleh tanah, sehingga menambah pencemaran lingkungan. Nah kali ini kita bisa membantu mengurangi pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan botol plastik bekas untuk membuat berbagai kerajinan tangan dari barang bekas. - See more at: http://kerajinantangansip.blogspot.com/2014/05/kerajinan-tangan-dari-barang-bekas-botol-plastik.html#sthash.6bud7ZMX.dpuf

Kerajinan Tangan dari Barang Bekas


Ada berbagai macam jenis botol yang paling umum digunakan yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang berbahan kaca, keramik, aluminium, plastik, dan lain sebagainya. Nah salah satu jenis botol yang juga paling banyak ditemukan dan digunakan adalah botol yang dibuat dari bahan dasar plastik.

Botol plastik biasanya banyak digunakan sebagai wadah untuk berbagai minuman. Sayangnya tidak jarang botol-botol bekas minuman ataupun bekas lainnya dibuang begitu saja. Sedangkan botol plastik ini seperti yang kita tahu tidak bisa dengan mudah diuraikan oleh tanah, sehingga menambah pencemaran lingkungan. Nah kali ini kita bisa membantu mengurangi pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan botol plastik bekas untuk membuat berbagai kerajinan tangan dari barang bekas. - See more at: http://kerajinantangansip.blogspot.com/2014/05/kerajinan-tangan-dari-barang-bekas-botol-plastik.html#sthash.6bud7ZMX.dpuf

Kerajinan Tangan dari Barang Bekas, Aneka Kreasi Botol Plastik Bekas

Kerajinan Tangan dari Barang Bekas, Aneka Kreasi Botol Plastik Bekas

Kerajinan Tangan dari Barang Bekas - Botol Plastik Bekas

- See more at: http://kerajinantangansip.blogspot.com/2014/05/kerajinan-tangan-dari-barang-bekas-botol-plastik.html#sthash.6bud7ZMX.dpuf

Kerajinan Tangan dari Barang Bekas, Aneka Kreasi Botol Plastik Bekas

Kerajinan Tangan dari Barang Bekas, Aneka Kreasi Botol Plastik Bekas

Kerajinan Tangan dari Barang Bekas - Botol Plastik Bekas

- See more at: http://kerajinantangansip.blogspot.com/2014/05/kerajinan-tangan-dari-barang-bekas-botol-plastik.html#sthash.6bud7ZMX.dpuf

Kerajinan Tangan dari Barang Bekas, Aneka Kreasi Botol Plastik Bekas 7